Pages

Saturday, 19 May 2012

INOVASI DALAM ORGANISASI


INOVASI DALAM  ORGANISASI

Sebagian besar perilaku secara kolektif dan keputusan otoritas inovasi, dua jenis keputusan pada sebuah organisasi seringkali ada pada kelompok di mana keputusan inovasi terjadi. Kita mencari perubahan penting dari awal studi dari inovasi organisasi, di mana data telah dikumpulkan secara khusus dari contoh besar organisasi dalam rangka menentukan karakteristik lebih dan lebih sedikit dari inovasi organisasi, untuk menginvestigasi proses inovasi dalam organisasi dengan menggunakan stage model. Studi terakhir menetapkan pengertian penting secara mendalam pada sifat alami proses inovasi dan tingkah laku manusia ketika organisasi berubah.

            Seperti proses studi inovasi menekankan tahap implementasi dalam meletakkan suatu inovasi yang digunakan pada suatu organisasi. Studi proses inovasi lebih kearah perbaikan riset difusi sebelumnya, yang secara umum berhenti dengan tiba-tiba dari investigasi implementasi. Sekali waktu suatu organisasi telah membuat suatu keputusan untuk mengadopsi, implementasinya tidak selalu mengikuti secara langsung. Dibandingkan pada proses keputusan inovasi oleh individu, proses inovasi dalam organisasi jauh lebih kompleks. Implementasinya secara khusus melibatkan sejumlah individu, boleh jadi mencakup kedua hal yaitu pemenang dan lawan dari gagasan baru, yaitu tiap orang yang mengikuti aturan main dalam keputusan menginovasi. Lebih lanjut, sejumlah implementasi beradaptasi secara timbal balik pada inovasi dan perubahan organisasi pada cara yang penting.

JENIS-JENIS KEPUTUSAN INOVASI
Tiga jenis keputusan Inovasi yaitu :
1. Keputusan Inovasi Opsional ( Optional Innovation – Decisions), beragam pilihan untuk            mengadopsi atau menolak suatu inovasi yang dibuat oleh seorang individu yang tidak terikat pada keputusan oleh anggota lain dari suatu kelompok. Petani-petani di Iowa mengadopsi hybird seed corn di Ryan and Gross (1943) suatu studi yang membuat opsi keputusan inovasi. Demikian juga dokter umum dalam Coleman and colleagues (1966) yang menyelidiki penyebaran obat baru.

2. Keputusan Inovasi Kolektif ( Collective Innovation-Decisions), bermacam pilihan untuk mengadopsi atau menolak suatu inovasi yang dibuat melalui konsensus di antara anggota pada suatu kelompok. Keputusan sebuah kota untuk mengadopsi aturan pelarangan merokok, dibuat oleh suatu referendum atau melalui suatu ketetapan melalui pemungutan suara dari dewan kota, inilah yang dimaksud dengan keputusan inovasi yang kolektif. Sekali waktu keputusan dicapai, maka masing-masing individu harus melaksanakannya. Sebagai contoh, orang-orang yang merokok di bar, restaurant, atau tempat yang lain (pada sebuah kota yang menerapkan aturan melarang merokok)



3. Keputusan Inovasi Otoritas ( Authority Innovation-Decisions), beragam pilihan untuk mengadopsi atau menolak suatu inovasi yang dibuat oleh sebagian kecil orang dalam sebuah kelompok yang memiliki kekuasaan, status sosial yang tinggi, atau keahlian teknis. CEO dari suatu perusahaan boleh memutuskan, seperti halnya pimpinan eksekutive dari Nokia, The Finnish Company yang dominan dalam memproduksi telepon selular, sehingga tidak ada karyawan perusahaan dapat mengirimkan e-mail ( di luar perhatian untuk keamanan). Keputusan inovasi otoritas ini merupakan satu putusan dimana karyawan pada organisasi ini harus mematuhinya.

             Sebagai tambahan, ketidaktentuan keputusan inovasi merupakan beragam pilihan untuk mengadopsi atau menolak yang hanya bisa membuat keputusan inovasi hingga pada batas tertentu. Seperti keputusan dokter untuk mengadopsi suatu prosedur medis yang baru hanya dapat dibuat setelah para dokter rumah sakit telah memutuskan untuk membeli suatu bagian kebutuhan dari peralatan kedokteran. Disinilah suatu keputusan yang opsional mengikuti suatu keputusan yang kolektif. Rangkaian kombinasi lain pada dua atau lebih dari tiga jenis keputusan inovasi juga dapat merupakan keputusan kelompok.

PROSES INOVASI DALAM SUATU ORGANISASI

             Suatu point penting dalam sejarah riset inovasi dalam organisasi terjadi dengan pengaruh penerbitan suatu buku, Innovations and Organizations, oleh Profesor Gerald Zaltman and colleagues (1973). Pengarang ini menetapkan aspek yang membedakan inovasi ketika berada dalam suatu organisasi. riset pada inovasi dan organisasi cenderung terpusat pada penyelidikan inovasi tunggal dari waktu ke waktu dalam satu atau lebih organisasi. Seringnya studi inovasi merupakan suatu teknologi komunikasi yang baru, seperti sistem e-mail, sistem manajemen informasi, atau beberapa inovasi teknologi berbasis-komputer lainnya. Pastinya teknologi komunikasi yang baru ini sudah memberi hidup yang baru pada riset inovasi dalam organisasi.
Proses inovasi dalam organisasi mengidentifikasi urutan utama tentang keputusan, tindakan, dan Sebuah Peristiwa
              Ledakan yang terjadi pada banyaknya studi inovasi dalam organisasi dipublikasikan sejak tahun 1980. Mengapa? Satu alasannya adalah bahwa bisnis perguruan tinggi, terutama sekali pada jurusan manajemen dan organisasi, menjadi sangat tertarik dengan studi proses inovasi tersebut. Sebuah program riset dengan pembiayaan besar pada topik ini, diluncurkan pada sekolah bisnis di Universitas Minnesota tahun 1983. Program ini dipimpin oleh Profesor Andrew H. Van de Ven, yang terdiri dari tigapuluh sarjana yang melaksanakan empat belas studi kasus mendalam dari inovasi teknologi dalam beberapa bidag variasi : industri, pendidikan, pertanian, kesehatan, pertahanan, dan lainnya. Van de Ven dan para rekan kerjanya diikuti suatu kerangka teoritis umum dalam mengumpulkan dan meneliti data mereka pada proses inovasi .
Alasan penting lainnya untuk menyetujui peningkatan perhatian pada inovasi dalam organisasi adalah berkaitan dengan pengenalan yang tersebar luas tentang teknologi komunikasi baru dalam organisasi.
  

0 komentar:

Post a Comment